Jumat, 24 Maret 2017

Kampung Naga Dalam Kasap Mata

KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG NAGA
            Kampung Naga adalah sebuah kampung unik yang berbeda dengan kampung sekitar lainnya, dimana masyarakatnya masih memegang kepercayaan dan budaya dari leluhurnya. Namun perbedaan tersebut tidak melupakan dunia luar dan dapat bekerja sama dengan masyarakat umum maupun dengan pemerintah. Mereka dapat menerima teknologi seperti alat dapur dan lainnya dengan satu syarat tidak melanggar hukum adat yang dipegang. Adat yang dipegang teguh masyarakat kampung Naga banyak mengajarkan arti kehidupan kesederhanaan dalam bersikap, melestarikan lingkungan dan sifat nasionalisme gotong royong masih melekat. Hal inilah yang membedakan masyarakat Kampung Naga dengan masyarakat umum lain yang mulai terkikis di zaman kontemporer ini.
            Dalam gaya berpenampilan, masyarakat Kampung Naga sedikit berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Menurut pak Selamet, gaya berpakaian masyarakat Kampung Naga pada umumnya sama, namun sedikit yang membedakannya adalah dari pakaian yang digunakan perempuan, jika perempuan pada umumnya menggunakan celana jans atau rok, masyarakat perempuan Kampung Naga menggunakan samping untuk menggani celana. Selain itu mereka juga mempunyai pakaian-pakain khusus seperti kampret (baju hitam) yang digunakan sebagai pakaian upacara adat. Dan pakaian ini juga sering digunakan oleh sesepuh (kuncen) sebagai penerima tamu di Kampung Naga.
            Hubungan interaksi masyarakat Kampung Naga dengan masyarakat luar sangat terbuka. Tidak sedikit dari warga luar berbondong-bondong dating ke Kampung Naga untuk berwisata dan mempelajari budaya-budaya mereka. Hal inilah yang menjadi landasan masyarakat Kampung Naga tidak menolak perubahan zaman yang pastinya sesuai dengan norma-norma kehiduipannya.

            Suatu hal yang tak terduga bahwa masyarakat Kampung Naga ada yang bisa berbicara Bahasa Inggris. Dampak inilah yang membuat turis senang berinteraksi dan belajar dari kehidupan budaya Kampung Naga. Selain itu juga masyarakat Kampung Naga banyak yang berdomisili diluar daerah Kampung Naga. Menurut pak Riadi, mayoritas warga yang diluar berdomisili di Bali, Bogor dan Jakarta. Dan yang berdomisili diluar adalah golongan anak muda, maka tak heran jika kita jarang melihat anak muda di Kampung Naga. Banyak hal yang dilakukang masyarakat Kampung Naga yang berada di luar seperti halnya berdagang, bekerja di perusahaan dan belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar